Mahasiswa Samarinda Ketangkap Mesum Di Kampus

Oleh -
kitacekyuk - Sepasang kekasih yang masih berstatus mahasiswa di salahsatu Universitas Negeri ternama di Kota Samarinda,Kaltim tertangkap basah petugas satpam setempat saat sedang asyik bermesum ria di areal kampus sekitar pukul 34:30, Selasa (25/1/2011).
Kedua mahasiswa tersebut adalah Hairul(23), warga Jl Marsda A Saleh,Samarinda dan Fani (19), warga Lempake Samarinda. Sebelum keduanya ditangkap,awalnya petugas satpam mengintip dulu kedua mahasiswa tersebut guna untuk  memastikan keduanya berbuat mesum.
Saat itu satpam melihat keduanya sedang melakukan oral sex. Setelah memastikan kedua sejoli itu berbuat mesum, satpam tak tinggal diam dan langsung menggerebek keduanya. Setelah ditangkap keduannya langsung diamankan di Pos jaga pengamanan Kampus.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polresta Samarinda, Rabu (26/1/2011) pagi. Kapolresta Samarinda Kombespol M Arkan Hamzah melalui Kasatreskrim AKP Arif Budiman membenarkan kejadian tersebut. "Iya benar laporannya tadi ada masuk,"kata Arif kepada tribunkaltim,co.id, Rabu (26/1/2011). (*)
sumber tribunnews.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heboh, Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di Buly di Kampus Gunadarmafoto detiknews

Oleh -
Gambar
Jagat media sosial kembali diramaikan oleh video yang menjadi viral. Warganet atau  netizen  kali ini dihebohkan dengan sebuah video yang diunggah di akun Instagram  @thenewbikingregtan . Dalam video itu, terlihat seorang pemuda yang berkebutuhan khusus atau autis tengah menjadi korban  bullying  atau perundungan dari sejumlah mahasiswa. Peristiwa sendiri diduga terjadi di Kampus  Universitas Gunadarma , Depok, Jawa Barat. foto detiknews Video yang diunggah pada Sabtu 15 Juli 2017 malam tersebut memperlihatkan seorang mahasiswa  berkebutuhan khusus  yang mengenakan jaket abu-abu. Dia dikelilingi tiga pemuda yang juga diduga adalah mahasiswa. Satu orang pelaku terlihat menarik tas ransel korban sehingga dia tak bisa melangkah. Apalagi dua pelaku lainnya juga berdiri di depan korban. Korban sempat mengibaskan tangannya untuk menghentikan aksi pelaku yang menarik tasnya. Dia akhirnya memang terbebas dari aksi perundungan itu. Namu...
Baca selengkapnya

Penari Striptis di Inul Vista Kediri Digerebek, ini kronologinya

Oleh -
Gambar
kitacekyuk -  Polisi melakukan aksi penggerebekan di Inul Vizta Kediri dengan dugaan aksi striptis pada Jumat (14/7/2017). Mengutip dari Surya Malang, penggerebekan yang dilakukan Subdit Renakta Ditreskmum Polda Jatim, dikatakan 10 orang dibawa ke Mapolda karena ditengarai terlibat praktik perkara prostitusi atau pornografi. Berikut Kronologinya: 1. Enam orang booking room 2 Enam orang terdiri dari dua pria dan empat wanita memesan ruangan room 2 di Inul Vizta Kediri pada Kamis (13/7/2017) pukul 22.00 WIB. Empat wanita tersebut adalah penari striptis. 2. Rombongan petugas datang Ada rombongan berjumlah 7-9 orang datang saat menjelang tutup, pada pukul 00.30 WIB. Rombongan tersebut ternyata petugas kepolisian dari Polda Jatim. 3. Penari tanpa busana Saat petugas mengerebek ruangan karaoke, empat penari dalam keadaan tanpa busana. 4. 10 orang diamankan 10 orang diamankan petugas dalam penggerebekan tersebut. 4 orang penari striptis, 2 orang pelanggan, serta 4 orang lainnya adalah...
Baca selengkapnya

Diduga Pungli, Kepsek SDN 16 Samarinda Dinonaktifkan

Oleh -
Gambar
Kisruh uang pungutan masuk di SDN 016, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, sampai ke telinga Walikota Samarinda, Syaharie Jaang. Tak ingin berpolemik panjang, Jaang langsung menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, menonaktifkan sementara Kepala SDN 016, Thoyyibah. "Ya, dinonaktifkan sementara dalam masa pemeriksaan," kata Jaang, saat dikonfirmasi, Rabu (19/7/217). Jaang juga menginstruksikan Disdik dan Inspektorat Daerah (Itda) Samarinda melakukan pemeriksaan. "Saya sudah instruksikan ke Disdik dan Inspektorat mengadakan pemeriksaan. Terimakasih," kata Jaang. Jaang juga mengatakan, Vincero, anak yang menjadi korban polemik uang masuk sekolah, tetap bisa bersekolah. "Anak Vincero tetap sekolah di tempat di mana orangtuanya mendaftar awal," kata Jaang. Sekadar informasi, polemik ini bermula dari pungutan pihak sekolah kepada calon murid. Orangtua murid diminta membayar Rp 815 ribu, untuk uang seragam. Belakangan, diketah...
Baca selengkapnya